keep dreaming and reach that!!!

“Fares, ini Radit. Radit, ini Fares,”

Lelaki itu bernama Radit, dia menggapai tanganku. Akupun memperkenalkan diriku padanya.

“Oh ya! Fares, Radit ini adalah sepupu aku”

Hah? Apa yah? Takut salah denger nih kupingku.

“Siapanya kamu?”, tanyaku untuk memperjelas.

“Hih..! Dia sepupu aku!”

“Jadi dia bukan tunangan kamu?”

“Tunangan apa?”

“Yang acara keluarga itu, acara apa el?”

“Oh, waktu kamu pulang dari Jerman yah? Tu sih acara keluarga doang, ngumpul-ngumpul gitu, tunangan ap sih? Aneh banget kamu”

Horee!! Pengen banget sekarang aku loncat-loncat girang, ngedance sana-sini buat mengekspresikan kegembiraan. Tapi aku hanya bisa tersenyum tipis di depan mereka. Oh Tuhan syukurlah kalau begitu adanya. Sepertinya aku semangat untuk merencanakan hari dimana aku akan mengatakan ‘satu kata’ itu. Karena penembakan ini akan menjadi pertama untukku dan mudah-mudahan ini yang terakhir, aku tak ingin semuanya kaku, tak mengesankan, dan tak enak diingat.

H-7

Aku mengkonsep semua rencana, coba ku ingat.. apa yang ia suka yah? . Spongebob, Doraemon, Bintang, hmm terlalu rumit. Atau pakai imajinasiku saja yah? Aku search barang-barang yang kubutuhkan. Jam 23.00, waktunya untuk tidur agar fisikku segar bugar mencari barang-barang besok.

H-6

09.00, Blok M itu tempat tujuanku. Hari ini sepertinya aku akan menjadi sophaholic just for today. Okay? Jam tanganku menunjukkan angka 15.48, lelah rasanya. Kucukupkan saja belanjanya, kulihat kantong belanjaan. Hmm, i think enough.

H-5

Aneh rasanya kalau aku bekerja sendirian, ku hubungi teman-temanku dengan satu sms yang sama dan memforwardnya. Rafael, Tivandra, Jo, Gilang, Deri, dan Albrama, itu teman-teman dari semasa kecil. Mereka selalu ada saat aku membutuhkan, ya! Selain Ael, merekalah manusia yang ada dalam daftar hidupku. Aku meng-sms mereka dengan maksud untuk memohon bantuan

——————————–

Guys! Gua mu nembak Ael, bantuin gua dong? Please ^^

 

To :

All

——————————–

Tak lama kemudian mereka semua membalas dengan satu kalimat yang hampir sama. Ada yang bilang..

Congrat little boy!! Itu baru namanya cowok!”

Ada juga yang bilang..

“Ok little boy everything u need, semangat!!! Haha”

Ya! Begitulah teman-temanku, begitu menyenangkan!

H-4

Saatnya untukku mencari tempat yang cocok kujadikan tempat penembakkan. Setengah hari penuh ku habiskan di luar rumah untuk mencari tempatnya. Akhirnya ada juga yang cocok, cafe dengan pemandangan indah. Aku membooking untuk 3 hari mendatang.

H-3

Hari ini waktunya untuk berkumpul dengan teman-temanku. Satu tahun setelah acara perpisahan kami tak bertemu. Mereka berubah dengan style yang lebih keren.

“Huaa, fashionable banget lu pada!”, kataku sambil terkikik.

Dengan kompaknya mereka menjawab pernyataanku tadi dengan mengangguk dan tersenyum lebar.

Kami briefing menyusun semua rencanaku, setelah lama bercuap-cuap merekapun mengiyakannya. Hari ini kami memulai kerja rodi, membuat rencanaku menjadi nyata. Hari semakin gelap, aku pikir untuk menyudahi pekerjaan kami sekarang. Besok akan kami lanjutkan.

H-2

Kerja rodi kami dilanjutkan hari ini. Aku berimajinasi dengan sesuatu yang sederhana. Aku membuat kata LOVE YOU, kurang satu huruf kan?. Aku akan berdiri di samping kiri kalimat tadi. Kami membuatya di papan tegak, dibuat dengan lampu-lampu kecil berwarna merah muda.

H-1

Ini hari terakhirku, aku dan teman-temanku mengecek semua perlengkapan amunisiku. Ku telepon Ael, bilang besok aku akan menjemputnya jam 4 sore. Dia sedikit heran, kemana besok sore aku akan membawanya. Tak apalah sedikit membuat dia penasaran.

H

Tuhan ini harinya, aku mengirim sms ke semua teman yang membantuku.

———————————

Ready huh? I’m nerveous now!

 

To :

All

———————————

———————————-

We’re ready! Ha, grogi tu wajar! She’ll be yours!! He

 

Sender :

Rafael

———————————-

Dari sms-nya kelihatan mereka sudah kumpul, sms balasan dari mereka sedikit melegakanku. Sesuai janjiku kemarin, jam 4 sore aku sudah menunggunya di depan rumah. Tak lama dia keluar dengan kaos spongebob, celana jeans panjang, menggandel sweater yang ada di tangan kanannya dan rambutnya dikuncir, hmm seperti biasa.

“Aku cantik kan?”, tanyanya sambil terkikik.

Aku menjawabnya dengan senyuman tipis, sepanjang perjalanan ku pasang lagu SHINee, boyband kesukaannya. Dia terlihat senang, sebenarnya aku tak mengerti lagu apa yang dimainkan boyband ini. Sedikit mengalah saja untuk membuat Ael senang.

Sore telah berganti malam, akhirnya kami sampai di tempat yang ku maksudkan.

“Ael, maaf yah tutup mata kamu pake sapu tangan ini”

“Hah? Buat apa sih?”

“Ayolah..”

Hanya sekali membujuk, dia mengizinkan aku untuk menutup matanya dengan sapu tangan. Aku berlari menuju huruf LOVE YOU, Ael sekarang dituntun oleh Tivandra. Tivandra melepas sapu tangan Ael dengan perlahan, kemudian Jo, Gilang dan Albrama menyalakan lampu-lampunya. Ael terkejut dan aku meneriakkan,

“I LOVE YOU Ael, I ALWAYS LOVE YOU!!!!!”

Rafael dan Deri memberikan dua balon, Rafael membawa balon dengan kalimat YES, Deri membawa balon NO. Apabila Ael menerimaku, dia akan memecahkan balon NO dan hmm, sebaliknya. Ku harap dia akan menerimaku,

bersambung

Leave a comment